Jumat, 12 Februari 2016

MENGENAL KOMPONEN SMD ( SURFACE MOUNTED DEVICE )



MENGENAL KOMPONEN SMD ( SURFACE MOUNTED DEVICE )
SMD adalah komponen elektronika yang pada perakitannya ditempatkan langsung pada sisi solder (selanjutnya kita gunakan istilah “Solder Side” ) dari PCB. Artinya komponen SMD langsung bersentuhan dengan permukaan tembaga dari PCB. Berbeda dengan komponen elektronika konvensional biasa yang memiliki kawat atau logam khusus sebagai kaki-kakinya, maka SMD memiliki dua atau lebih sisi/bagian yang permukaannya berupa logam khusus yang berfungsi layaknya kaki komponen konvensional. Bentuknya pun jauh lebih kecil dibandingkan dengan komponen konvensional.

Karena bentuknya yang kecil itulah, maka penandaan pada SMD untuk menginformasikan jenis, tipe, dan nilainya, digunakan suatu system dan standarisasi khusus yang pada umumnya hanya menggunakan Huruf dan Angka. Oleh karena itu untuk dapat mengetahui data suatu komponen SMD dengan lengkap, kita seringkali membutuhkan dokumen component datasheets. Tanpa dokumen tersebut maka kita akan sulit untuk mengetahui polaritas maupun fungsi kaki komponen-komponen SMD dengan pasti.

Kelebihan dari SMD dibandingkan dengan komponen konvensional antara lain :
Luas permukaan PCB yang dibutuhkan untuk menempatkan rangkaian elektronika menjadi jauh lebih kecil dibandingkan jika kita membuat PCB menggunakan komponen elektronika konvensional yang harus menyediakan lubang untuk kaki-kaki komponen ( Trough-Hole component). Karena SMD dirakit dengan menempatkannya langsung pada solder side PCB, maka kedua sisi PCB dapat digunakan dalam membuat rangkaian elektronika sehingga kebutuhan luas permukaan aktif PCB berkurang sebanyak 50%.
Perakitan dapat dilakukan dengan lebih sederhana tanpa harus memotong kaki komponen dahulu
Proses perakitan otomatis akan lebih mudah dilakukan dan lebih rendah biayanya
Karena ukurannya yang kecil, maka kepadatan bahan pembungkus komponen maupun rangkaian final menjadi lebih tinggi. Sangat tahan terhadap guncangan dan tekanan mekanis. Tidak membutuhkan proses pengeboran dan proses mesin lainnya. Dapat menggunakan permukaan tembaga (PCB) yang lebih tipis
Murah atau hemat biaya untuk produksi masal.
Kekurangan dari SMD atau batasan-batasan penggunaanya, antara lain : Sangat sulit untuk membuat IC dengan jumlah kaki yang sangat banyak (raster 0.5 s.d 1.27 mm, max. 148 kaki) dimana penempatan jarak antar kaki lah yang merupakan masalah utamanya. Desain layout rangkaian elektronika menjadi sangat kompleks. Jarak kaki komponen memiliki ukuran tertentu (tidak flexible), dimensi dan jarak antar kaki atau antar komponen menjadi tergantung kepada teknologi yang digunakan oleh pabrik. Kepadatan bahan pembungkus yang tinggi, menimbulkan masalah pada temperature tinggi. Dissipasi panas komponen akibat daya yang digunakan komponen akan langsung tersalurkan melalui permukaan tembaga PCB. Panas yang tinggi pada permukaan PCB mempengaruhi setiap komponen yang ada. Tidak semua komponen SMD dapart ditandai dengan jelas, dan bahkan banyak yang tidak ditandai sama sekali. Proses perbaikan peralatan elektronika yang dirangkai menggunakan komponen SMD, menjadi lebih rumit dilakukan

Resistor 
Resistor SMD tersedia dalam bentuk kotak (rectangular form) atau berupa MELF atau silinder (cylinder form). Faktor bentuk yang polular atau lebih dikenal sering digunakan adalah 1206 dan 0805, dimana nilai tahanannya berada diantara 1Ω s.d 1MΩ.

PENANDAAN RESISTOR SMD
Untuk Resistor dengan toleransi 5% s.d 2 % tersedia dalam standar nilai menurut ketentuan IEC E24 dan ditandai dengan kode berikut ini :

A = Digit pertama nilai resistor
B = Digit kedua nilai resistor
C = Jumlah Nol






Contoh Pembacaan Resistor SMD 5% & 2%










Untuk Resistor SMD dengan toleransi 1% tersedia dalam standar nilai menurut ketentuan E24 (E96) dan ditandai dengan kode 3 atau 4 digit, seperti tabel disamping.


A = Digit pertama nilai resistor
B = Digit kedua nilai resistor
C = Digit ketiga nilai resistor
D = Jumlah Nol




Tabel diatas contoh pembacaan REsistor SMD 1%.
Sedangkan nilai hambatan resistor MELF ditandai dengan 4 atau 5 cincin warna standar seperti pada resistor konvensional.

Trimpot SMD
Trimpot SMD tersedia dalam 2 bentuk/fungsi mekanikal yang berbeda, 3 kaki dan 4 kaki. Kaki keempat merupakan kaki yang hanya berfungsi sebagai penguat mekanis saat komponen ini dipasang. Daya yang terbuang oleh trimpot SMD adalah 0.2W. Bagian slide dapat diputar 360°, namun sudut putaran aktif hanya 270°. Nilai hambatannya bervariasi mulai dari 100Ω s.d 1MΩ.

Kapasitor SMD

Ceramic Multilayer Chip Capasitor, tersedia dalam rentang nilai yang sangat luas, mulai dari 0.47 pF s.d 1µF. Nilai-nilai ini ditulis dalam tujuh faktor bentuk. Bentuk ditentukan berdasarkan nilai kapasitor. Bentuk yang paling banyak dikenal adalah 0805 dan 1206. Sayangnya komponen ini tidak ditandai apapun baik menurut nilai digital maupun kode warna. Namun fakta ini tidak menjadi masalah bagi Industri, dimana komponen-komponen di pasang/dirangkai dari sebuah rol otomatis. Namun hal ini sangat berbahaya bagi seorang teknisi untuk melakukan perbaikan karena tidak bisa membaca nilai dari kapasitor tersebut.


Tantalum Kapasitor SMD
Kapasitor Tantalium SMD tersedia dalam factor bentuk yang bermacam-macam, dan beberapa diantaranya bahkan tidak disertai keterangan (cetak) nilainya. Polaritas + ditandai dengan garis putih atau Huruf “M” berwarna putih. Faktor bentuknya bergantung kepada nilai kapasitansi dan batas tegangan kerjanya.

Berikut ini adalah faktor bentuk standar Kapasitor Tantalium SMD :
• 3.2 x 1.8 mm
• 3.5 x 2.8 mm
• 6.0 x 3.2 mm
• 7.3 x 4.3 mm
Sedangkan Nilainya dikodekan dengan system digit serta karakter nomor dan huruf

Pengkodean dengan digit :
• Posisi digit pertama menunjukan angka pertama dari nilai kapasitansi
• Posisi digit kedua menunjukan angka kedua dari nilai kapasitansi
• Posisi digit ketiga menunjukan jumlah nol dalam satuan piko farad pF
 Contoh; Deskripsi dari kode tercetak “224” artinya 220 000 pF = 220 nF = 0.22 mF

 :

Pengkodean dengan karakter nomor dan huruf
Contoh-1 :
1.0mF, 16 V …… CA*
0.22mF, 35 V ….. VJ*
2.2mF, 6.3 V ……JJ*

C = 16V
A = 1pF
6 = x105
Maka CA6 = 1pF x 105,16V= 1mF,16V





Contoh-2 :
A6 …… 1.0 x 106 pF = 1.0 mF
J5 ……. 2.2 x 105 pF = 0.22 mF
J6 ……. 2.2 x 106 pF = 2.2 mF

A = 1.0 pF
6 = 106
Maka A6 = 1.0 x 106 pF = 1.0 mF, 35V
MENGENAL IC SMD (SURFACE MOUNTED DEVICE) PADA PLAYSTATION
SMD adalah bagian dari komponen Elektronika, Yang pada perakitan, Dan pemasanganya, di tempatkan langsung pada tepian atau Sisi solder, Dan hal ini sering di istilahkan dan disebut "SOLDER SLIDE" dari sebuah PCB. Artinya komponen SMD, Akan langsung bersentuhan dengan permukaan tembaga dari PCB nya. yang sering kita sebut PAD, Berbeda dengan banyak komponen elektronika yang bisa kita sebut komponen konvensional, Atau biasa, Yang memiliki kaki,  Yang terbuat dari KAWAT,  Atau logam khusus, Yang dijadikan sebagai alas kaki-kakinya, Maka IC SMD, Lebih mudah dikenal, Memiliki dua,  Atau lebih, Tiap sisi atau tiap bagian-bagianya, Yang permukaannya, Bisa berupa logam khusus, Yang berfungsi layaknya kaki - kaki pada komponen konvensional. Bentuknya pun jauh lebih kecil - kecil, Dan persis seperti binatang yang disebut  kaki Seribu, atau kelabang, Jauh berbeda dengan bentuk IC konvensional, Yang hanya berkaki terbatas, Dan tidak banyak, Maka dengan IC SMD, IC ini akan mampu untuk menghemat tempat, Berfungsi berkali-kali lipat, Jika dibandingkan IC Konvensional, Dan lebih Effisien secara Ekonomi,  Karena beberapa part bisa disatukan, Hanya dalam satu buah IC saja.


Karena bentuk dari IC SMD yang kecil itulah, maka penamaan dan penandaan pada IC SMD untuk menginformasikan JENIS, TYPE, dan NILAINYA, Digunakan suatu system dan beberapa standarisasi khusus,  Yang pada umumnya,  Hanya menggunakan Huruf dan Angka Tanpa SIMBOL,. Oleh karena itu,  Untuk dapat mengetahui DATA suatu komponen SMD,  Dengan lengkap, kita seringkali membutuhkan dokumen component yang sering dinamakan DATASHEET,  Tanpa datasheet tersebut,  Maka kita akan sulit, Untuk mengetahui POLARITAS maupun fungsi daripada  kaki-kaki komponen-komponen IC SMD dengan pasti.


Kelebihan dari IC SMD, Dibandingkan dengan komponen IC konvensional antara lain : Luas permukaan PCB,  Yang dibutuhkan untuk menempatkan rangkaian elektronika, Akan Jauh menjadi lebih kecil, Jika dibandingkan,  Kita membuat PCB dengan menggunakan komponen elektronika konvensional,  Yang harus menyediakan lubang untuk kaki-kaki komponen nya, Dalam istilah tekniknya sering disebut, "Trough-Hole component" Karena IC SMD yang dirakit dengan menempatkannya langsung, Pada solder side PCB, Maka kedua sisi permukaan PCB, Dapat digunakan dalam membuat rangkaian elektronika, Sehingga kebutuhan luas permukaan aktif PCB mampu berkurang sampai sebanyak 50%.

Perakitan dapat dilakukan dengan lebih sederhana,  Tanpa harus memotong kaki-kaki komponen terlebih dahulu, Maka proses perakitan, Akan otomatis, lebih mudah dilakukan,  Dan lebih rendah biayanya, Karena ukurannya yang cukup kecil, Maka kepadatan bahan pembungkus komponen,  Maupun rangkaian final akan menjadi lebih tinggi. Sangat tahan terhadap guncangan, Dan tekanan mekanis. Tidak membutuhkan proses pengeboran, Karena kakinya tidak memerlukan Lubang,  dan proses mesin lainnya. Dapat menggunakan permukaan tembaga (PCB) yang lebih tipis, Murah atau hemat biaya untuk produksi masal. Dan hal ini yang SONY terapkan dalam produk PCB masalnya.

Kekurangan dari IC SMD : Sangat sulit untuk membuat IC dengan jumlah kaki yang sangat banyak,  Misalkan (raster 0.5 s.d 1.27 mm, max. 148 kaki) dimana penempatan jarak antar kaki lah yang merupakan masalah utamanya. Desain layout rangkaian elektronika menjadi sangat kompleks. Jarak kaki komponen memiliki ukuran tertentu (Menjadi tidak flexible), Dimensi dan jarak antar kaki atau antar komponen menjadi tergantung kepada teknologi yang digunakan oleh pabrik. Kepadatan bahan pembungkus yang tinggi, Akan menimbulkan masalah,  Pada temperature tinggi. Dissipasi panas komponen, Akibat daya yang digunakan komponen, Akan langsung tersalurkan melalui permukaan tembaga PCB. Panas yang tinggi pada permukaan PCB, Akan mempengaruhi setiap komponen yang ada. Tidak semua komponen IC SMD, dapart ditandai dengan jelas, Bahkan banyak yang tidak ditandai sama sekali. Proses perbaikan peralatan elektronika yang dirangkai menggunakan komponen SMD, menjadi lebih rumit untuk dilakukan,  Karena tiap kaki memiliki fungsi data, Maka harus banyak pertimbangan dalam menetapkan fungsi jalurnya.



RESISTOR
Resistor SMD, Banyak tersedia dalam bentuk kotak, Atau sering disebut "RECTANGULAR FORM" atau berupa MELF atau berupa CYLINDER FORM. Faktor bentuk yang polular, Yang sering digunakan adalah 1206 dan 0805, Dimana nilai tahanannya, Bisa berada diantara 1Ω  sampai dengan 1MΩ.



PENANDAAN RESISTOR SMD :
Untuk RESISTOR dengan toleransi 5% Sampai Dengan 2 %,  Tersedia dalam standar nilai menurut ketentuan IEC E24 dan ditandai dengan kode berikut ini :



A = Digit pertama nilai resistor
B = Digit kedua nilai resistor
C = Jumlah Nol
Jadi nilai diatas adalah : 47000 Ohm. atau 47 KOhm
Lihat paparan dibawah ini, Dan pahami sebelum anda mengukur dan menilai sebuah RESISITOR ataupun sebuah KAPASITOR.



Jika sekarang anda melihat pada PS3 ada part dengan Kode seperti gambar dibawah ini.


Ini mengartikan :
A = Digit pertama nilai resistor
B = Digit kedua nilai resistor
C = Digit ketiga nilai resistor
D = Jumlah Nol

Jadi nilai diatas adalah : 47.300 Ohm. atau 47,3 KOhm
Lihat diagram untuk dibawah ini.





TRIMPOT SMD
Trimpot SMD tersedia dalam 2 bentuk, Atau dalam 2 fungsi mekanikal yang berbeda, 3 kaki dan 4 kaki. Kaki keempat,  Merupakan kaki yang hanya berfungsi, Sebagai penguat mekanis saat komponen ini dipasang. Daya yang terbuang oleh trimpot SMD,  Adalah 0.2W. Bagian slide dapat diputar sampai dengan 360°, namun sudut putaran aktif hanya 270°. Nilai hambatannya bervariasi mulai dari 100Ω s.d 1MΩ.



KAPASITOR SMD
CERAMIC MULTILAYER CHIP CAPASITOR, Tersedia dalam rentang nilai,  Yang sangat luas, Mulai dari 0.47 pF Sampai dengan 1µF. Nilai-nilai ini ditulis,  Dalam tujuh faktor bentuk. Bentuk ditentukan berdasarkan nilai kapasitor. Bentuk yang paling banyak dikenal adalah 0805 dan 1206. Sayangnya komponen ini tidak ditandai apapun baik menurut nilai DIGITAL,  Maupun dalam bentuk kode warna. Namun fakta ini tidak menjadi masalah bagi Industri, Dimana komponen-komponen di pasang  dirakit dan dirangkai dari sebuah ROL Otomatis. Namun hal ini sangat berbahaya bagi seorang teknisi, Untuk melakukan perbaikan,  Karena tidak bisa membaca, Dengan benar nilai-nilai dari kapasitor tersebut.



TANTALUM CAPASITOR SMD
Kapasitor Tantalium SMD, Biasanya tersedia dalam bentuk yang bermacam-macam, Dan beberapa diantaranya, Bahkan tidak disertai keterangan (Tidak dicetak) nilainya. Polaritas +,  Ditandai dengan garis putih,  atau Huruf  "M" berwarna putih. Faktor bentuknya,  Bergantung kepada nilai kapasitansinya dan dari batas tegangan kerjanya.



Berikut ini adalah UKURAN bentuk standar Kapasitor Tantalium SMD :

• 3.2 x 1.8 mm
• 3.5 x 2.8 mm
• 6.0 x 3.2 mm
• 7.3 x 4.3 mm

Sedangkan Nilainya dikodekan dengan system DIGIT
Serta karakter NOMOR dan HURUF





Arti gambar paparan diatas adalah :

C = 16V
A = 1pF
6 = x105

Maka CA6 = 1pF x 105,16V= 1mF,16V

Mengapa postingan seperti ini saya buat,
Karena banyak sekali saya dengar,
Untuk mengukurpun kebanyakan belum Paham,
Alias belum bisa. Apalagi mengartikan kode Angka, Dan kode Huruf,
Kita harus tahu artinya, Biarlah BASIC atau belajar lagi DASAR-DASAR ELEKTRONIKA,
Mulai dari sekarang, Kita harus perkuat. Daripada tidak sama sekali,
Jadi jika seseorang mau belajar service PS,
Bukanlah dengan mudah, Kalo mengatakan Blank,
Cabutlah IC A, Kalau masih Blank juga, Ganti IC B, Dan kalo masih tidak jalan juga,
Coba cabut IC C,
Apakah pola belajar anda seperti ini?
Bagaimana dengan pengukuran?
Bagaimana dengan Fungsi IC dan Nilai?
Apakah anda mengerti?
Apakah kita tidak perlu untuk tahu dan mengerti arti pengkodean?
Langsung Panasin, Atau Langsung cabut,  Atau langsung ganti?
Apakah seperti itu guru elektronika anda di SMP mengajar?
Jika anda bekerja seperti diatas dan hasilnya BENER pun,
Saya lihat,  Anda sama sekali tidak akan pernah belajar,
Anda sama sekali tidak akan pernah mendapatkan pembelajaran,
Anda tetap tidak bisa membedakan IC mati dan IC hidup jika tidak mampu untuk mengukur
Akan tetap kepala anda terasa kosong, dan tidak berisi
Karena belajar service, Kita harus pandai mengukur,
Karena belajar service, Kita harus pandai menilai,
Karena belajar service, Kita harus bisa mencabut IC dengan benar
Karena belajar service, Kita harus bisa memasang IC dengan benar
Karena belajar service, Kita harus bisa baca datasheet,
Belum lagi anda harus mengerti software dan programing

Belajar elektro harus berani dengan Resiko. Salah pasang kaki IC berapapun  harga IC, Maka Akan Short detik itu juga, Kita Harus Konsentrasi, Dan harus berani dengan resiko bahan menjadi  rusak. Jika anda pelit dan kurang pemberani, dalam bereksperimen dan bekerja, Saya saranin, Jangan masuk dunia elektro. karena seiring kemajuan,  dan perkembangan teknologi,  maka investasi akan terus berjalan. 

Selasa, 02 Februari 2016

Pengenalan dan Fungsi Fasilitas pada Mixer Sound System



Pengenalan dan Fungsi Fasilitas pada Mixer Sound System
Pengenalan Mixer Sound System - Mixer (Audio) adalah sebuah peralatan sound sistem untuk mencampur 2 (dua) atau lebih Channel Audio Input menjadi satu kesatuan sistim penyuaraan. Dalam penggunaan yang professional, orang tehnik menyebutnya Profesional Audio Desk Mixing Console, kadang ada yang menyebutnya mixer audio, dan ada juga yang menyebutnya FOH Mixer. Di sini kita dapat mengetahui pengenalan dasar tentang apa mixer audio itu. Tak hanya itu, anda dapat mengetahui fungsi dari tombol-tombol dan connector yang terdapat pada panel peralatan ini.


A. Pengenalan Mixer Sound System
Dalam sound system khususnya sebuah Mixer Audio terdapat urutan kolom yang berderet dari atas sampai bawah yang disebut Channel. Yang paling atas terdapat Jack Input berupa XLR Female dan TRS (Phone Jack). XLR berfungsi untuk menancapkan Jack Microphone / Audio Input *. (Ada tanda bintang * nanti kita bahas di bawah ini). Dilanjutkan pada urutan kedua adalah Gain Sensitive, Treble (Level), Midle( Level), Midle Frequency, Low Freq., Low(Level), AUX 1, AUX 2, Panpot (Balance Center) dan Volume (Level) yang berbentuk 'Potensiometer Geser'. Rata-rata pabrik membuat Mixer Audio ini terdapat minimal 4 Channel Mic Input (XLR Jack) namun ada juga yang 12CH, 16CH, 24CH, 32CH, 48CH, 60 Channel. Kadang perangkat ini dilengkapi juga dengan 1 atau 2 Channel Stereo untuk input device yang berasal dari VCD, Laptop, Keyboard dan lainnya. Fasilitas Switch/ Saklar Per Channel terdapat  Tombol LPF, Tombol Mute (ON/OFF), saklar Switch Audio to SUB/ Main Output. Sound Operator yang sudah berpengalaman kadang menggunakan Audio Mixer Digital, fungsinya sama namun pengaturan menggunakan Sistem MENU Displaying, bukan dengan cara manual yang harus memutar tombol secara nyata (Real). Mixer yang kita bahas kali ini adalah mengenal dan mengatur sistim kerja Mixer Audio Konvensional yang umum digunakan oleh khalayak Sound-man.

B. Fungsi Tombol-tombol dan Connector (Jack) pada Mixer Audio
Pengenalan dan fungsi tombol pemutar pada Mixer Sound System. Kondisi susunan tombol masing-masing pabrik kadang berbeda-beda. Pada tombol-tombol pemutar dan juga konektor terdapat tulisan dan skala yang berguna sebagai penuntun untuk mengatur settingan bunyi dan arah I/O koneksi antar peralatan sound sistem lainnya lewat jalur connector. Step by step akan coba kita bahas di bawah ini.
1. Input Channel Jack


Input Jack Channel. Dalam input Channel ini terdapat Jack XLR Female dan Jack Phone TRS. Fungsi dan koneksinya sama yaitu untuk menghubungkan input masukan dari Microphone. Kadang dalam Mixer Profesional terdapat Jack I/O Insert ** (nanti kita bahas). Dalam bintang yang saya cantumkan di atas bahwa kita juga bisa mengkoneksi input audio dalam Jack XLR/ TRS channel input ini dengan fungsi audio Input dari VCD atau Keyboard, kecuali Wireless Microphone. Namun harus hati-hati dalam mengoperasikan input ini pada Channel Jack XLR karena Gain Input untuk masukan di CHANNEL MIC memiliki Range OP Amp yang hanya menangkap getaran sinyal Audio tanpa penguatan (di atas 0dB standar). Jadi untuk menancapkan Audio dari musik Keyboard di jalur koneksi ini harus mengecilkan 'Gain Sensitive' paling minimal atau paling tidak pada angka 0 dB meter (lihat display). Untuk mengetahui tentang Jack ini coba buka link yang berhubungan.
2. Tombol LOW Cut Switch
Tombol Low Cut ini berupa saklar On/ Off, berfungi untuk memangkas sinyal yang mengandung unsur nada rendah (HPF : High Pass Filter). Bila dalam box tertulis 100Hz ini berarti alat ini untuk memfilter lalu memotong sinyal nada di bawah frekuensi 100 Hz, atau ada juga yang 80Hz. Penggunaan tombol ini bisa kita fungsikan untuk mengurangi  tekanan suara pada hembusan angin dari mulut penggunaan Microphone. Ada baiknya tidak menghidupkan saklar ini pada mode musik di channel yang kita colok.


Low cut 100Hz dibawah tombol Gain
3. Tombol Gain Sensitive (Gain Sens)
Gain Sensitive berfungsi untuk meyesuaikan kepekaan dan kekuatan input Source. Pada input yang belum atau tanpa penguatan, misalnya dari Microphone dan Spul Gitar posisi Gain Sensitive akan melaju ke arah kanan dalam satuan dBu. Gain Sens akan memberikan space penguatan yang cukup lebar pada tingkat depan Pre Amp Mixer. Pada pengaturan penguatan berupa Keyboard, VCD Player atau Komputer maka kita harus menset Gain Sensitive harus dibawah 0 dBu utnuk menghindari Overload Level pada penguatan akhir Mixer, sehingga suara yang kita dengar akan kacau (tidak HIFI) bila melebihi level di atas 0 dB.

4. Tombol EQ High
Tombol EQ High untuk mengatur level pada kepekaan lebar frekuensi nada tinggi. Anda dapat mengatur nada suara yang anda inginkan pada nada tinggi. Memutar ke arah kanan akan memperkuat level nada tinggi, namun usahakan untuk tidak menguatkan Level ini terlalu tinggi karena dapat berakibat Horn Driver anda akan mudah rusak (Over Load). Pada posisi tengah merupakan setting default yang telah dikalibrasi oleh pabrik pembuat.

5. Tombol EQ Middle
Tombol EQ Middle berfungsi untuk mengatur kepekaan lebar frekuensi menengah. Anda dapat mengatur nada suara menengah yang anda inginkan pada  nada middle. Memutar ke arah kanan akan memperkuat level nada middle. Pada posisi tengah merupakan setting default yang telah dikalibrasi oleh pabrik pembuat.

6. Tombol  Middle  Freq
Tombol Mid Frequency berfungsi untuk mengatur range bandwidth frekuensi middle. Frekuensi khusus nada middle yang anda inginkan dapat diatur di tombol ini. pada mixer dari produk lain kadang bertulis MF artinya Middle Frequency. Knob ini bekerja saling mendukung dengan tombol knob Mid EQ. Anda dapat merasakan perubahan suara bila memutar knob MF ini bila tombol Mid tidak berada di posisi default (tengah). aturlah menurut selera telinga anda.

7. Tombol EQ Low
Untuk mengatur level kepekaan lebar frekuensi rendah atau nada bass. Memutar ke arah kanan akan memperkuat level nada Low. Pada posisi arah jam 12 merupakan setting default yang telah dikalibrasi oleh pabrik pembuat.

8. Tombol Level AUX 1 (Send)
9. Tombol Level AUX 2 (Send)
Tombol pemutar Aux 1 dan Aux 2 berfungsi untuk mengirimkan keluaran (output) pada device yang anda inginkan, misalkan anda dapat mengirimkan effek (FX) eksternal atau mengirim sistim penyuaraan lain, misalkan Monitor Speaker Control. Perlu anda ketahui bahwa tombol Aux ini berhubungan dengan Connector AUX pada bagian output. Memutar ke arah kanan akan memberikan sinyal output pada Jack Aux. AUX bisa difungsikan menjadi bermacam kegunaan, misalnya untuk mengirimkan sinyal ke speaker monitor (dalam hal ini sebagai control Speaker monitor). Fungsi AUX lainnya sebagai pengirim sinyal audio untuk FX suara. Anda dapat pula memfungsikan AUX untuk pengiriman sinyal kepada perangkat Audio yang lain (Mixer yang lain). Untuk recording bisa juga melalui saluran AUX ini.

10. Tombol FX Send (Pengiriman Penyuaran Efek)
FX Send berada tak jauh dari tombol Aux dan memiliki fungsi yang mirip dengan tombol AUX. Tombol ini berguna untuk mengirimkan level sinyal untuk menampilkan tinggi dan rendahnya suara effek (FX) internal di Mixer ini. Anda dapat membesarkan atau mengecilkan kepekaan DRY atau WET pada sistim master Mixer. Untuk lebih mengetahui cara memproses pengiriman Effect dan Aux coba lihat yang ini.

11. Tombol Saklar PFL (Pre Fade Listening)
Tombol Saklar PFL ini berfungi untuk mengetahui dimana posisi Channel yang mendapat informasi bunyi yang aktif saat terdengar di Speaker. Biasanya PFL akan terkoneksi ke Display LED atau Phone Output di Headphone. Pada sebagian mixer nama PFL kadang ditulis dengan 'SOLO'.

PAN, SOLO PLF

12. Tombol Pan (Panpot)
Tombol Panpot sama dengan fungsi Balance, yaitu untuk menyetel ke arah mana suara akan anda tempatkan, apakah di posisi Left (kiri) atau Right (kanan). Kontrol ini akan mengatur besarnya sinyal saluran melewati Mix jalur kiri dan kanan, ini memungkinkan Anda untuk menggeser sumber suara pada posisi stereo. Bila kontrol diputar penuh ke kiri atau kanan maka output gain sinyal akan melewati pada bagian Kiri atau Kanan saja.

13. Tombol Saklar SUB/ MAIN
Tombol Sub/ Main ini berfungsi untuk menempatkan ke arah mana output suara akan didistribusikan, apakah ke MAIN untuk jalur Amplifier (Speaker) Utama atau ke SUB Amplifier (Speaker). Bisa jadi SUB Out speaker anda fungsikan sebagai Monitor speaker.

14. Tombol Channel Level Control (Volume Cannel)
Tombol Level Control Channel berfungsi untuk membesarkan dan mengecilkan audio level pada channel.. Tombol pada Mixer Console professional biasanya berbentuk Volume Geser (Slider) yang didalamnya menggunakan komponen elektronik berupa Potensiometer geser (Variable Resistor geser)

15. Tombol Main Master Level Control
Tombol MAIN Master ini (MAIN MIX) berfungsi untuk membesarkan dan mengecilkan keseluruhan suara dari seluruh pencampuran channel yang aktif yang terhubung ke Main Output Speaker. Main output akan terhubung Amplifier dan ke speaker yang terpasang pada perangkat sound system anda.

Main Mix pada Mixer berfungsi sebagai pencampur atau penjumlah seluruh channel yang ada pada Mixer Consule. Dalam Volume Level Main Mix ini terdapat skala ∞, -30, -20, -10, 0, 3, 6, 10 dB (skala tergantung produk). Ada baiknya anda menempatkan Slider geser ini pada posisi 0 dB untuk mendapatkan suara yang standar dan aman pada speaker.

16. LED Displaying Meter Indicator
Fungsi LED display meter indicator adalah untuk menunjukkan posisi kekuatan sinyal suara baik pada posisi Master MAIN Output secara keseluruhan, bisa juga melihat intenitas audio channel secara natural saat kita menekan tombol PFL, displaying ini pada satuan dBu. Mohon diperhatikan bahwa saat lampu menyala pada warna kuning atau merah karena posisi ini maka kekuatan sinyal akan memberikan desakan input yang berlebihan pada Power Amplifier yang nantinya akan berakibat kurang baik pada Speaker anda.

Bagi saya, LED display indicator ini sangat berperan dalam pensettingan sound system, boleh dibilang "mendengar dengan mata".
17. PHONE Jack
Jack Phones atau Headphones berfungsi untuk menancapkan perangkat Headphone (bisa juga handset) pada telinga anda. Untuk membesarkan dan mengecilkan suara pada Headphone dapat diatur melalui Volume yang bertuliskan Phone Level atau Phone Vol (volume) yang terdekat dengan jack tersebut. Headphone yang kita pakai nantinya akan berfungsi untuk memantau kadar level suara, nada atau frekuensi bunyi yang lebih detail pada pendengaran anda. Anda juga dapat memantau channel input yang sedang aktif dengan menekan fungsi tombol FPL. Bila kita memasang banyak input pada mixer, misalnya mikrophone, lalu ada pembicara (penyanyi) pada salah satu mikrophone sedangkan suaranya perlu untuk dibesarkan, namun kita terkadang bingung dimana posisi channel mikrophone yang dipegangnya berada, maka fungsi headphone sangat membantu kondisi ini dengan cara tekan tombol PFL masing-masing channel sampai didapati suara pada phone di telinga anda. Coba anda lihat nomor 11 di atas.
18. Jack Rec Output 
Jack Record output berfungsi untuk menyalurkan sinyal pada peralatan rekam. Alat perekam bisa berupa tape corder dengan cara menekan tombol Rec pada Player recording. Pada era modern penggunaan recording sudah menggunakan komputer atau laptop, proses rekaman dengan menggunakan program aplikasi untuk recording.
Perlu pengetahuan khusus dalam menerapakan recording menggunan Rec out, kita harus memahami ratio faktor penguatan (Gain) dalam satuan dB. Perbandingan output yang terlalu tinggi berakibat overload pada hasil rekaman.
19. Jack Insert 
Ada yang terlupakan untuk membasa fungsi Jack Insert ini. Insert berada di bawah Jack Line In. Fungsi Insert adalah untuk mengirimkan sinyal pada peralatan tertentu (misalnya Compressor dan Limitter) dan kemudian menerima kembali hasil olahan sinyal tersebut hanya pada channel yang ditancapkan saja. Jack yang digunakan adalah TRS Jack dengan Unbalance. Perlu pengetahuan khusus dalam menginstalasi bagian ini. Suatu saat akan saya bahas mengenai Setting Insert ini
Penutup
Semoga memberi manfaat bagi anda yang ingin berkecimpung dalam dunia sound system. Mudah-mudahan anda dapat belajar banyak tentang Pengenalan Dasar dan Fungsi Mixer Sound System dari tulisan saya di atas. Untuk lebih mengetahui tentang dasar-dasar sound system coba anda buka artikel saya yang pertama tentang apa itu sound system.
Baca rubrik lain tentang pengenalan sound system.
Terimakasih anda telah menyimak tulisan ini.