Sebelum membuat PCB, pertama kali kita siapkan lay out dari PCB yang akan kita buat, setelah itu bawa ke tukang cuting sablon, sesuaikan ukuran yang akan kita buat, dan setelah di cuting jangan lupa pasang stiker ke PCB.
1. Pasang stiker ke PCB
2. ambil bagian yang tidak kita perlukan
3. rendam di larutan feri Cloried sambil di goyang
4. ambil dan di cuci bersih
5. sekarang sudah siap di bor.
SUKSES
Senin, 03 April 2017
Sabtu, 07 Januari 2017
- Langkah pertama kita buka solderan dari samping, dan dibuka untuk sekrupnya. sekarang kelihatan lilitan email yang merupakan penentu frekuensi penerimaan radio ini.
- Dari 7,5 lilit kita ubah menjadi 3,5 lilit untuk semua lilitan. disitu ada 3 lilitan :
- yang atas untuk penentu frekuensi
- yang tengah untuk mengatur kepekaan penerimaan dan
- yang bawah untuk kepekaan penerimaan.
- Setelah mengurangi jumlah lilitan coba kita pasang kabel dan diberi tegangan. coba kita lihat pada frkuensi counter, apakah sudah mencapai rentang frekuensi 140-175 MHz. Ok kalau sudah dapat melanjutkan ke langkah mengetes ke rangkaian. kalau belum, putarlah posisi vc pada tuner dan ferrit yang ada pada sisi depan tuner sampai di dapat frekuensi 140-175 MHz.
- Mencoba rangkaian : Pasang tuner tadi ke dalam rangkaian if amplifier (misalnya LA1260) dan sebuah amplifier audio mini (misalnya LM 386). pasang 3 buah kabel : 1. untuk tegangan 9 Volt 2. untuk 0 volt 3. untuk if line ke CF filter 10.7 MHz ke kaki 1 LA1260 4. pasang kabel 1 meter untuk antena kalau sudah tepat ke frekuensi 140-175 MHz, kita tinggal memutar ferrit yang tengan dan bawah yang ada di depan tuner untuk mengatur kepekaannya. kalau sudah dapat menerima pancaran amatir radio tinggal membuat tuner seselektif mungkin dengan cara seperti diatas. kelemahan metode ini yaitu menggunakan penguat if LA1260 yang bandwide 0.30 MHz sinyal yang berdekatan frek akan bertumpuk-tumpuk. hal ini dapat diatasi dengan menggunakan penguat if MC3357, untuk pembahasannya lain kali saya tulis.
Kamis, 03 November 2016
Selasa, 26 April 2016
Cara Berkebun dan Menanam Cabe Rawit Merah
Siapa
yang tidak mengenal cabe rawit? Dapat dipastikan bahwa seluruh masyarakat
Indonesia mengenal varietas cabe yang satu ini. Ciri khas cabe rawit merah
yaitu ukurannya yang relatif kecil namun mempunyai rasa pedas yang luar biasa.
Semakin mahalnya harga cabe rawit di pasaran membuat cabe ini menjadi semakin
berharga untuk didapatkan. Namun, pembaca tidak perlu khawatir dengan mahalnya
harga cabe karena penulis akan memaparkan cara menanam cabe rawit merah
yang tepat. Bagi pembaca yang halaman rumahnya tidak begitu luas dapat mencoba
berkebun cabe rawit setelah mempelajari cara menanam cabe merah baik itu
dalam pot atau dalam polibag.
Berkebun Cabai Merah Rawit
Sebelum
memulai cara berkebun cabai merah rawit, pembaca perlu untuk memilih biji cabe
rawit yang berkualitas. Pemilihan biji cabe dimulai dengan memilih buah cabe
yang sehat alias tidak terlihat sakit. Setelah dipilih, kemudian buah cabe
disayat untuk mengeluarkan bijinya. Biji cabe yang telah diambil kemudian
dijemur selama tiga hari dengan tidak terpapar sinar matahari secara langsung.
Setelah tiga hari, saatnya melakukan proses persemaian biji cabe rawit.
Proses
persemaian cabe rawit diawali dengan merendam biji cabe rawit di air hangat
selama setengah jam, kemudian dilanjutkan dengan merendamnya dalam larutan
perangsang akar selama sehari semalam. Biji cabe yang terlihat mengapung segera
dibuang karena tidak akan dapat tumbuh dengan optimal. Biji yang lolos seleksi
dibungkus kain basah selama sehari semalam. Sebagai wadah semai, pembaca dapat
menggunakan bak plastik dan pada bagian dasarnya diberi lubang berdiameter 10
cm. Sebagai media semai, campurkan pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan
1: 1 dan disiram dengan cairan perangsang akar.
Wadah
dan media semai yang telah siap dapat segera digunakan untuk menyemai biji. Cara
menanam cabe rawit melalui proses persemaian yang dilakukan satu per satu
dengan diberi jarak antar biji supaya saat telah siap untuk ditanam di pot,
benih dapat dicabut dengan mudah. Setelah disemai, bagian atas wadah yang
terbuka ditutup dengan plastik tipis untuk menghindarkan biji dari gangguan.
Media semai dijaga kelembabannya dengan menyiramnya dengan air secukupnya dan
ditempatkan di lokasi yang teduh. Setelah biji cabe rawit tumbuh dan mempunyai
sekitar empat helai daun yang baik, bibit cabe dapat segera dipindah ke pot.
Saatnya pembaca memulai cara menanam cabe rawit di halaman rumah yang
prinsipnya sama saja dengan cara menanam cabe merah di polibag atau di dalam
pot.
Sebelum
dilakukan proses penanaman, perlu untuk menyiapkan media tanam yang mempunyai
fungsi sebagai pendukung pertumbuhan tanaman. Media tanam untuk cabe rawit
yaitu campuran tanah gembur, pupuk kandang, dan ditambah dengan kompos dengan
perbandingan 1: 1: 1 yang kemudian dimasukkan ke dalam pot berdiameter sekitar
30 cm. Media tanam harus sudah siap sejak 14 hari sebelum dimulainya proses
penanaman. Satu minggu sebelum penanaman, media tanam disiram dengan larutan
perangsang pertumbuhan tanaman. Setelah media tanam siap, saatnya melaksanakan
cara menanam cabe rawit ataupun menanam cabe merah dalam polybag.
Cara
menanam cabe rawit yang benar yaitu diawali dengan memilih bibit cabe rawit
hasil semai yang kualitasnya baik, yaitu yang telah mempunyai daun minimal 4
helai sempurna. Bibit dicabut dari media semai dengan hati-hati supaya akar
bibit tidak rusak. Pada media tanam di pot dibuat lubang dengan ukuran yang
sedikit lebih besar dibanding dengan bibit. Masukkan bibit ke dalam lubang
dengan memadatkan daerah sekitar akar supaya bibit dapat tumbuh dengan baik,
dan siram dengan air secukupnya. Demikianlah cara menanam cabe rawit,
semoga dapat bermanfaat.
Jumat, 12 Februari 2016
MENGENAL KOMPONEN SMD ( SURFACE MOUNTED DEVICE )
MENGENAL
KOMPONEN SMD ( SURFACE MOUNTED DEVICE )
SMD adalah komponen elektronika yang pada perakitannya
ditempatkan langsung pada sisi solder (selanjutnya kita gunakan istilah “Solder
Side” ) dari PCB. Artinya komponen SMD langsung bersentuhan dengan permukaan
tembaga dari PCB. Berbeda dengan komponen elektronika konvensional biasa yang
memiliki kawat atau logam khusus sebagai kaki-kakinya, maka SMD memiliki dua
atau lebih sisi/bagian yang permukaannya berupa logam khusus yang berfungsi
layaknya kaki komponen konvensional. Bentuknya pun jauh lebih kecil
dibandingkan dengan komponen konvensional.
Karena bentuknya yang kecil itulah, maka penandaan pada SMD untuk menginformasikan jenis, tipe, dan nilainya, digunakan suatu system dan standarisasi khusus yang pada umumnya hanya menggunakan Huruf dan Angka. Oleh karena itu untuk dapat mengetahui data suatu komponen SMD dengan lengkap, kita seringkali membutuhkan dokumen component datasheets. Tanpa dokumen tersebut maka kita akan sulit untuk mengetahui polaritas maupun fungsi kaki komponen-komponen SMD dengan pasti.
Kelebihan dari SMD dibandingkan dengan komponen konvensional antara lain :
Luas permukaan PCB yang dibutuhkan untuk menempatkan rangkaian elektronika menjadi jauh lebih kecil dibandingkan jika kita membuat PCB menggunakan komponen elektronika konvensional yang harus menyediakan lubang untuk kaki-kaki komponen ( Trough-Hole component). Karena SMD dirakit dengan menempatkannya langsung pada solder side PCB, maka kedua sisi PCB dapat digunakan dalam membuat rangkaian elektronika sehingga kebutuhan luas permukaan aktif PCB berkurang sebanyak 50%.
Perakitan dapat dilakukan dengan lebih sederhana tanpa harus memotong kaki komponen dahulu
Proses perakitan otomatis akan lebih mudah dilakukan dan lebih rendah biayanya
Karena ukurannya yang kecil, maka kepadatan bahan pembungkus komponen maupun rangkaian final menjadi lebih tinggi. Sangat tahan terhadap guncangan dan tekanan mekanis. Tidak membutuhkan proses pengeboran dan proses mesin lainnya. Dapat menggunakan permukaan tembaga (PCB) yang lebih tipis
Murah atau hemat biaya untuk produksi masal.
Kekurangan dari SMD atau batasan-batasan penggunaanya, antara lain : Sangat sulit untuk membuat IC dengan jumlah kaki yang sangat banyak (raster 0.5 s.d 1.27 mm, max. 148 kaki) dimana penempatan jarak antar kaki lah yang merupakan masalah utamanya. Desain layout rangkaian elektronika menjadi sangat kompleks. Jarak kaki komponen memiliki ukuran tertentu (tidak flexible), dimensi dan jarak antar kaki atau antar komponen menjadi tergantung kepada teknologi yang digunakan oleh pabrik. Kepadatan bahan pembungkus yang tinggi, menimbulkan masalah pada temperature tinggi. Dissipasi panas komponen akibat daya yang digunakan komponen akan langsung tersalurkan melalui permukaan tembaga PCB. Panas yang tinggi pada permukaan PCB mempengaruhi setiap komponen yang ada. Tidak semua komponen SMD dapart ditandai dengan jelas, dan bahkan banyak yang tidak ditandai sama sekali. Proses perbaikan peralatan elektronika yang dirangkai menggunakan komponen SMD, menjadi lebih rumit dilakukan
Resistor
Resistor SMD tersedia dalam bentuk kotak (rectangular form) atau berupa MELF atau silinder (cylinder form). Faktor bentuk yang polular atau lebih dikenal sering digunakan adalah 1206 dan 0805, dimana nilai tahanannya berada diantara 1Ω s.d 1MΩ.
Karena bentuknya yang kecil itulah, maka penandaan pada SMD untuk menginformasikan jenis, tipe, dan nilainya, digunakan suatu system dan standarisasi khusus yang pada umumnya hanya menggunakan Huruf dan Angka. Oleh karena itu untuk dapat mengetahui data suatu komponen SMD dengan lengkap, kita seringkali membutuhkan dokumen component datasheets. Tanpa dokumen tersebut maka kita akan sulit untuk mengetahui polaritas maupun fungsi kaki komponen-komponen SMD dengan pasti.
Kelebihan dari SMD dibandingkan dengan komponen konvensional antara lain :
Luas permukaan PCB yang dibutuhkan untuk menempatkan rangkaian elektronika menjadi jauh lebih kecil dibandingkan jika kita membuat PCB menggunakan komponen elektronika konvensional yang harus menyediakan lubang untuk kaki-kaki komponen ( Trough-Hole component). Karena SMD dirakit dengan menempatkannya langsung pada solder side PCB, maka kedua sisi PCB dapat digunakan dalam membuat rangkaian elektronika sehingga kebutuhan luas permukaan aktif PCB berkurang sebanyak 50%.
Perakitan dapat dilakukan dengan lebih sederhana tanpa harus memotong kaki komponen dahulu
Proses perakitan otomatis akan lebih mudah dilakukan dan lebih rendah biayanya
Karena ukurannya yang kecil, maka kepadatan bahan pembungkus komponen maupun rangkaian final menjadi lebih tinggi. Sangat tahan terhadap guncangan dan tekanan mekanis. Tidak membutuhkan proses pengeboran dan proses mesin lainnya. Dapat menggunakan permukaan tembaga (PCB) yang lebih tipis
Murah atau hemat biaya untuk produksi masal.
Kekurangan dari SMD atau batasan-batasan penggunaanya, antara lain : Sangat sulit untuk membuat IC dengan jumlah kaki yang sangat banyak (raster 0.5 s.d 1.27 mm, max. 148 kaki) dimana penempatan jarak antar kaki lah yang merupakan masalah utamanya. Desain layout rangkaian elektronika menjadi sangat kompleks. Jarak kaki komponen memiliki ukuran tertentu (tidak flexible), dimensi dan jarak antar kaki atau antar komponen menjadi tergantung kepada teknologi yang digunakan oleh pabrik. Kepadatan bahan pembungkus yang tinggi, menimbulkan masalah pada temperature tinggi. Dissipasi panas komponen akibat daya yang digunakan komponen akan langsung tersalurkan melalui permukaan tembaga PCB. Panas yang tinggi pada permukaan PCB mempengaruhi setiap komponen yang ada. Tidak semua komponen SMD dapart ditandai dengan jelas, dan bahkan banyak yang tidak ditandai sama sekali. Proses perbaikan peralatan elektronika yang dirangkai menggunakan komponen SMD, menjadi lebih rumit dilakukan
Resistor
Resistor SMD tersedia dalam bentuk kotak (rectangular form) atau berupa MELF atau silinder (cylinder form). Faktor bentuk yang polular atau lebih dikenal sering digunakan adalah 1206 dan 0805, dimana nilai tahanannya berada diantara 1Ω s.d 1MΩ.
PENANDAAN RESISTOR SMD
Untuk Resistor dengan toleransi 5% s.d 2 % tersedia dalam standar nilai menurut ketentuan IEC E24 dan ditandai dengan kode berikut ini :
A = Digit pertama nilai resistor
B = Digit kedua nilai resistor
C = Jumlah Nol
Contoh Pembacaan Resistor SMD 5% & 2%
Untuk Resistor SMD dengan toleransi 1% tersedia dalam standar nilai menurut ketentuan E24 (E96) dan ditandai dengan kode 3 atau 4 digit, seperti tabel disamping.
A = Digit pertama nilai resistor
B = Digit kedua nilai resistor
C = Digit ketiga nilai resistor
D = Jumlah Nol
Tabel diatas contoh pembacaan REsistor SMD 1%.
Sedangkan nilai hambatan resistor MELF ditandai dengan 4 atau 5 cincin warna standar seperti pada resistor konvensional.
Trimpot SMD
Trimpot SMD tersedia dalam 2 bentuk/fungsi mekanikal yang berbeda, 3 kaki dan 4 kaki. Kaki keempat merupakan kaki yang hanya berfungsi sebagai penguat mekanis saat komponen ini dipasang. Daya yang terbuang oleh trimpot SMD adalah 0.2W. Bagian slide dapat diputar 360°, namun sudut putaran aktif hanya 270°. Nilai hambatannya bervariasi mulai dari 100Ω s.d 1MΩ.
Kapasitor SMD
Ceramic Multilayer Chip Capasitor, tersedia dalam rentang nilai yang sangat luas, mulai dari 0.47 pF s.d 1µF. Nilai-nilai ini ditulis dalam tujuh faktor bentuk. Bentuk ditentukan berdasarkan nilai kapasitor. Bentuk yang paling banyak dikenal adalah 0805 dan 1206. Sayangnya komponen ini tidak ditandai apapun baik menurut nilai digital maupun kode warna. Namun fakta ini tidak menjadi masalah bagi Industri, dimana komponen-komponen di pasang/dirangkai dari sebuah rol otomatis. Namun hal ini sangat berbahaya bagi seorang teknisi untuk melakukan perbaikan karena tidak bisa membaca nilai dari kapasitor tersebut.
Tantalum Kapasitor SMD
Kapasitor Tantalium SMD tersedia dalam factor bentuk yang bermacam-macam, dan beberapa diantaranya bahkan tidak disertai keterangan (cetak) nilainya. Polaritas + ditandai dengan garis putih atau Huruf “M” berwarna putih. Faktor bentuknya bergantung kepada nilai kapasitansi dan batas tegangan kerjanya.
Berikut ini adalah faktor bentuk standar Kapasitor Tantalium SMD :
• 3.2 x 1.8 mm
• 3.5 x 2.8 mm
• 6.0 x 3.2 mm
• 7.3 x 4.3 mm
Sedangkan Nilainya dikodekan dengan system digit serta karakter nomor dan huruf
Pengkodean dengan digit :
• Posisi digit pertama menunjukan angka pertama dari nilai kapasitansi
• Posisi digit kedua menunjukan angka kedua dari nilai kapasitansi
• Posisi digit ketiga menunjukan jumlah nol dalam satuan piko farad pF
:
Pengkodean dengan karakter nomor dan huruf
Contoh-1 :
1.0mF, 16 V …… CA*
0.22mF, 35 V ….. VJ*
2.2mF, 6.3 V ……JJ*
Contoh-2 :
A6 …… 1.0 x 106 pF = 1.0 mF
J5 ……. 2.2 x 105 pF = 0.22 mF
J6 ……. 2.2 x 106 pF = 2.2 mF
A = 1.0 pF
6 = 106
Maka A6 = 1.0 x 106 pF = 1.0 mF, 35V
A6 …… 1.0 x 106 pF = 1.0 mF
J5 ……. 2.2 x 105 pF = 0.22 mF
J6 ……. 2.2 x 106 pF = 2.2 mF
A = 1.0 pF
6 = 106
Maka A6 = 1.0 x 106 pF = 1.0 mF, 35V
MENGENAL
IC SMD (SURFACE MOUNTED DEVICE) PADA PLAYSTATION
Karena bentuk dari IC SMD yang kecil itulah, maka penamaan dan penandaan pada IC SMD untuk menginformasikan JENIS, TYPE, dan NILAINYA, Digunakan suatu system dan beberapa standarisasi khusus, Yang pada umumnya, Hanya menggunakan Huruf dan Angka Tanpa SIMBOL,. Oleh karena itu, Untuk dapat mengetahui DATA suatu komponen SMD, Dengan lengkap, kita seringkali membutuhkan dokumen component yang sering dinamakan DATASHEET, Tanpa datasheet tersebut, Maka kita akan sulit, Untuk mengetahui POLARITAS maupun fungsi daripada kaki-kaki komponen-komponen IC SMD dengan pasti.
Kelebihan dari IC SMD, Dibandingkan dengan komponen IC konvensional antara lain : Luas permukaan PCB, Yang dibutuhkan untuk menempatkan rangkaian elektronika, Akan Jauh menjadi lebih kecil, Jika dibandingkan, Kita membuat PCB dengan menggunakan komponen elektronika konvensional, Yang harus menyediakan lubang untuk kaki-kaki komponen nya, Dalam istilah tekniknya sering disebut, "Trough-Hole component" Karena IC SMD yang dirakit dengan menempatkannya langsung, Pada solder side PCB, Maka kedua sisi permukaan PCB, Dapat digunakan dalam membuat rangkaian elektronika, Sehingga kebutuhan luas permukaan aktif PCB mampu berkurang sampai sebanyak 50%.
Perakitan dapat dilakukan dengan lebih sederhana, Tanpa harus memotong kaki-kaki komponen terlebih dahulu, Maka proses perakitan, Akan otomatis, lebih mudah dilakukan, Dan lebih rendah biayanya, Karena ukurannya yang cukup kecil, Maka kepadatan bahan pembungkus komponen, Maupun rangkaian final akan menjadi lebih tinggi. Sangat tahan terhadap guncangan, Dan tekanan mekanis. Tidak membutuhkan proses pengeboran, Karena kakinya tidak memerlukan Lubang, dan proses mesin lainnya. Dapat menggunakan permukaan tembaga (PCB) yang lebih tipis, Murah atau hemat biaya untuk produksi masal. Dan hal ini yang SONY terapkan dalam produk PCB masalnya.
Kekurangan dari IC SMD : Sangat sulit untuk membuat IC dengan jumlah kaki yang sangat banyak, Misalkan (raster 0.5 s.d 1.27 mm, max. 148 kaki) dimana penempatan jarak antar kaki lah yang merupakan masalah utamanya. Desain layout rangkaian elektronika menjadi sangat kompleks. Jarak kaki komponen memiliki ukuran tertentu (Menjadi tidak flexible), Dimensi dan jarak antar kaki atau antar komponen menjadi tergantung kepada teknologi yang digunakan oleh pabrik. Kepadatan bahan pembungkus yang tinggi, Akan menimbulkan masalah, Pada temperature tinggi. Dissipasi panas komponen, Akibat daya yang digunakan komponen, Akan langsung tersalurkan melalui permukaan tembaga PCB. Panas yang tinggi pada permukaan PCB, Akan mempengaruhi setiap komponen yang ada. Tidak semua komponen IC SMD, dapart ditandai dengan jelas, Bahkan banyak yang tidak ditandai sama sekali. Proses perbaikan peralatan elektronika yang dirangkai menggunakan komponen SMD, menjadi lebih rumit untuk dilakukan, Karena tiap kaki memiliki fungsi data, Maka harus banyak pertimbangan dalam menetapkan fungsi jalurnya.
RESISTOR
Resistor SMD, Banyak tersedia dalam bentuk kotak, Atau sering disebut "RECTANGULAR FORM" atau berupa MELF atau berupa CYLINDER FORM. Faktor bentuk yang polular, Yang sering digunakan adalah 1206 dan 0805, Dimana nilai tahanannya, Bisa berada diantara 1Ω sampai dengan 1MΩ.
PENANDAAN RESISTOR SMD :
Untuk RESISTOR dengan toleransi 5% Sampai Dengan 2 %, Tersedia dalam standar nilai menurut ketentuan IEC E24 dan ditandai dengan kode berikut ini :
A = Digit pertama nilai resistor
B = Digit kedua nilai resistor
C = Jumlah Nol
Jadi nilai diatas adalah : 47000 Ohm. atau 47 KOhm
Lihat paparan dibawah ini, Dan pahami sebelum anda mengukur dan menilai sebuah RESISITOR ataupun sebuah KAPASITOR.
Jika sekarang anda melihat pada PS3 ada part dengan Kode seperti gambar dibawah ini.
Ini mengartikan :
A = Digit pertama nilai resistor
B = Digit kedua nilai resistor
C = Digit ketiga nilai resistor
D = Jumlah Nol
Jadi nilai diatas adalah : 47.300 Ohm. atau 47,3 KOhm
Lihat diagram untuk dibawah ini.
TRIMPOT SMD
Trimpot SMD tersedia dalam 2 bentuk, Atau dalam 2 fungsi mekanikal yang berbeda, 3 kaki dan 4 kaki. Kaki keempat, Merupakan kaki yang hanya berfungsi, Sebagai penguat mekanis saat komponen ini dipasang. Daya yang terbuang oleh trimpot SMD, Adalah 0.2W. Bagian slide dapat diputar sampai dengan 360°, namun sudut putaran aktif hanya 270°. Nilai hambatannya bervariasi mulai dari 100Ω s.d 1MΩ.
KAPASITOR SMD
CERAMIC MULTILAYER CHIP CAPASITOR, Tersedia dalam rentang nilai, Yang sangat luas, Mulai dari 0.47 pF Sampai dengan 1µF. Nilai-nilai ini ditulis, Dalam tujuh faktor bentuk. Bentuk ditentukan berdasarkan nilai kapasitor. Bentuk yang paling banyak dikenal adalah 0805 dan 1206. Sayangnya komponen ini tidak ditandai apapun baik menurut nilai DIGITAL, Maupun dalam bentuk kode warna. Namun fakta ini tidak menjadi masalah bagi Industri, Dimana komponen-komponen di pasang dirakit dan dirangkai dari sebuah ROL Otomatis. Namun hal ini sangat berbahaya bagi seorang teknisi, Untuk melakukan perbaikan, Karena tidak bisa membaca, Dengan benar nilai-nilai dari kapasitor tersebut.
TANTALUM CAPASITOR SMD
Kapasitor Tantalium SMD, Biasanya tersedia dalam bentuk yang bermacam-macam, Dan beberapa diantaranya, Bahkan tidak disertai keterangan (Tidak dicetak) nilainya. Polaritas +, Ditandai dengan garis putih, atau Huruf "M" berwarna putih. Faktor bentuknya, Bergantung kepada nilai kapasitansinya dan dari batas tegangan kerjanya.
Berikut ini adalah UKURAN bentuk standar Kapasitor Tantalium SMD :
• 3.2 x 1.8 mm
• 3.5 x 2.8 mm
• 6.0 x 3.2 mm
• 7.3 x 4.3 mm
Sedangkan Nilainya dikodekan dengan system DIGIT
Serta karakter NOMOR dan HURUF
Arti gambar paparan diatas adalah :
C = 16V
A = 1pF
6 = x105
Maka CA6 = 1pF x 105,16V= 1mF,16V
Mengapa postingan seperti ini saya buat,
Karena banyak sekali saya dengar,
Untuk mengukurpun kebanyakan belum Paham,
Alias belum bisa. Apalagi mengartikan kode Angka, Dan kode Huruf,
Kita harus tahu artinya, Biarlah BASIC atau belajar lagi DASAR-DASAR ELEKTRONIKA,
Mulai dari sekarang, Kita harus perkuat. Daripada tidak sama sekali,
Jadi jika seseorang mau belajar service PS,
Bukanlah dengan mudah, Kalo mengatakan Blank,
Cabutlah IC A, Kalau masih Blank juga, Ganti IC B, Dan kalo masih tidak jalan juga,
Coba cabut IC C,
Apakah pola belajar anda seperti ini?
Bagaimana dengan pengukuran?
Bagaimana dengan Fungsi IC dan Nilai?
Apakah anda mengerti?
Apakah kita tidak perlu untuk tahu dan mengerti arti pengkodean?
Langsung Panasin, Atau Langsung cabut, Atau langsung ganti?
Apakah seperti itu guru elektronika anda di SMP mengajar?
Jika anda bekerja seperti diatas dan hasilnya BENER pun,
Saya lihat, Anda sama sekali tidak akan pernah belajar,
Anda sama sekali tidak akan pernah mendapatkan pembelajaran,
Anda tetap tidak bisa membedakan IC mati dan IC hidup jika tidak mampu untuk mengukur
Akan tetap kepala anda terasa kosong, dan tidak berisi
Karena belajar service, Kita harus pandai mengukur,
Karena belajar service, Kita harus pandai menilai,
Karena belajar service, Kita harus bisa mencabut IC dengan benar
Karena belajar service, Kita harus bisa memasang IC dengan benar
Karena belajar service, Kita harus bisa baca datasheet,
Belum lagi anda harus mengerti software dan programing
Belajar elektro harus berani dengan Resiko. Salah pasang kaki IC berapapun harga IC, Maka Akan Short detik itu juga, Kita Harus Konsentrasi, Dan harus berani dengan resiko bahan menjadi rusak. Jika anda pelit dan kurang pemberani, dalam bereksperimen dan bekerja, Saya saranin, Jangan masuk dunia elektro. karena seiring kemajuan, dan perkembangan teknologi, maka investasi akan terus berjalan.
Langganan:
Postingan (Atom)